Sabtu, 25 Agustus 2012
Memahami 3 Sifat Manusia Fitrah
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Salam semua..!! Ketika waktu dimana Sang daging merah menangis. Memahami 3 Sifat Manusia Fitrah
dalam Al Qur'an pun terkandung yang mana dibawa sejak lahir merupakan
cermin kehidupan, perkara penting yang harus kita review ulang berawal
dari siapa sebenarnya dan mengapa Sang daging merah menangis? Seorang
yang suci ketika itu melihat gelemerlap dunia disuguhi kepada-Nya adalah
manusia kecil, lucu dan suci yakni Bayi Insyan yang di lahirkan dari
seorang Ibu. Menangislah bayi karena tahu betapa berat dia harus
menopang janji yang Allah Subhanahu WaTa'ala berikan sebelum akhirnya
Allah tiupkan roh kedalam tubuhnya, karena melihat berbagai bentuk
gemerlap dunia perkara baik ataupun jelek adalah pilihan yang dilihat
dan dirasakan sangat berat!, Ibarat "lembar kertas putih yang disuguhi
banyak jenis warna tinta untuk mengisi kekosongan lembar putih tersebut
jika salah memilih tinta berdasarkan aturan yang diberikan akan menuai
hasil tidak baik, dilihat dari kondisi untuk siapa dan untuk apa tinta
yang digoreskan pada lembar putih itu diberikan".
Pada dasarnya umat manusia hidup atas ijin Allah tentu, disini kita
sebagai umat harus tahu aturan dan dapat mengkondisikan keberadaan kita
untuk siapa dan untuk apa kita hidup didunia, kurang lebihnya seperti
itu jawaban dari ungkapan yang Saya paparkan bertanda kutip diatas.
Pertanyaannya apa hubungannya dengan topik kita kali ini? Sifat Manusia Fitrah Dalam Al Qur'an
sebagai patokan, salah satu sifat dimiliki manusia sejak lahir tentu
ada karena dengan sifat ini apabila kita paham betul akan fungsi sifat
yang ada pastikan kita adalah tergolong orang-orang yang hendak kembali
atau pulang kepada Allah dalam keadaan suci pula sebagaimana kitapun
lahir dalam keadaan suci. So.. mudah-mudahan dengan kita mau belajar,
berlandaskan pemahaman tidak hanya dari faktor intern tetapi perlu
faktor eksternal. Karena faktor internal ini sedikit sekali nilainya
jika di isi dengan nilai % bisa dikatakan kurang dari setengahnya faktor
eksternallah yang mempengaruhi sebagai acuan, pembimbing untuk
menempatkan sifat manusia itu pada jalan yang benar. Seperti yang pernah
Saya dengan dari seorang Sahabat 10% didapat dari dalam diri (internal)
dan 90% adalah dari luar (eksternal).
Sebelumnya Saya mohon maaf dalam postingan kali ini belum masuk daftar
jawaban atas apa yang menjadi PR Saya pada postingan sebelumnya, namun
disini Saya ingin melengkapi artikel terkait yang sebelumnya pernah
terpublik namun terhapus. Harapannya dengan postingan ini apa yang
pernah Saya dengar kembali memori ini dapat menampungnya dan pada
kemudian hari dikesempatan lebih maksimal dapat tersampaikan secara
gamblang. Waktu demi waktu berlaku, semakin kesini Sayapun semakin tahu
betapa pentingnya untuk kita belajar memahami Islam. Sebagai referensi
pribadi tempat Saya belajar sekaligus berbagi sedikit tapi pasti Insya
Allah.. (Semoga Allah beserta orang-orang yang ingin memperbaiki
keimanannya) amin. Perlu Saya sampaikan juga akan hadir pembelajaran
seputar Islam disini step by step yang akan terpublik perbagian Part
I-dan seterusnya. Akhirnya Saya cukupkan sampai disini, atas
kekurangannya Saya mohon maaf karena disini Saya masih dalam proses
belajar sekian dan terima kasih Salam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar